Jangan
salahkan aku jika pada akhirnya kau tidak bisa melupakanku. Kau yang
mengatakannya bahwa kita hanya berteman, tidak lebih, sehingga kau pun
memutuskan untuk bersamanya. Namun pada akhirnya kisahmu usai jauh sebelum
bayanganmu, yang kau impikan, terjadi. Ternyata ia tidak seperti yang kau
bayangkan.
Apa kau
tahu betapa keras usahaku untuk menolak perasaan yang sedang tumbuh berkembang
ketika tiba-tiba saja kau memutuskan komunikasi kita? Aku menghargai
keinginanmu jadi aku menahan diri, sekuat tenaga, agar tidak menghubungimu.
Namun ketika rasa itu tak dapat ku tolerir lagi, puncak usahaku hanyalah
memandangmu dari kejauhan dan ‘memata-matai’ akun media sosialmu, hanya untuk
melegakan dahaga atau keingintahuanku atas apa yang sedang kau lakukan, yang
kau rasakan.
Aku merasa
sedih, kecewa, hancur, tentu saja. Namun aku akan jadi lebih sedih, lebih
kecewa, lebih hancur lagi jika aku tidak tahu apa-apa tentangmu. Kau milik
orang lain, aku mengerti itu, tapi... Kau pasti tahu bagaimana rasanya,
sekarang, karena kau sedang dalam keadaan yang sama sepertiku waktu itu.
Tidak
mengenakkan bukan?
Jangan
katakan apa-apa lagi karena aku sudah sangat akrab dengan perasaan itu. Aku sudah
kenyang dengan rasa hambar, kecewa, dan sedih. Aku sudah pernah menjalani
waktu-waktu itu hingga tak jarang aku hampir terperosok ke dalam jurang
keputus-asaan. Bisa saja aku melawanmu, mengacaukan ketentramanmu, akan tetapi
aku tidak ingin mempermalukan diriku sendiri. Aku juga tidak ingin
mempermalukan orang yang melahirkanku dan yang membesarkanku jadi, aku manahan
diri.
Jangan
dikira mudah bagiku untuk sampai di sini. Aku sempat tersesat beberapa kali,
mencari pelarian darimu, melupakan perasaan itu, membuangnya.
Usahaku
berbuah. Kesabaranku menuntunku padanya. Aku beruntung bertemu dengannya ketika
kesulitan itu semakin menjadi. Bagaimana mungkin aku menolaknya yang
mempedulikanku padahal aku sudah berupa puing?
Ia
membantuku menjadi utuh karena itu ia menjadi tujuanku. Ia hidupku. Dan, sekarang, kau pun harus begitu, menemukan seseorang yang
akan membantumu untuk mengumpulkan puing-puingmu yang telah berserakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar