Translate

Selasa, 30 September 2014

Pentingnya Memiliki Prinsip dalam Hidup

PRINSIP atau pendirian sangat penting dalam kehidupan. Orang yang memiliki prinsip artinya memiliki ketegasan sikap dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki prinsip artinya hidupnya tanpa pedoman, tanpa sikap, tanpa pendirian, akan mudah terbawa arus dan akhirnya kehidupannya pun dapat dipastikan tidak akan mengalami kemajuan. Prinsip dalam hidup itu sama halnya dengan pos-pos atau arah mata angin dalam menjelajahi dunia yang maha luas ini. Kalau seseorang hidup tanpa memiliki prinsip maka hidupnya akan tidak tentu arah dan akan bingung untuk mengambil langkah dalam melanjutkan kehidupannya.
Prinsip dalam hidup itu meski tanpa disadari keberadaannya pasti semua orang memilikinya. Misalnya saja orang itu tidak suka jika ia merepotkan orang lain dan lebih memilih untuk melakukannya sendiri, itu berarti prinsip hidupnya itu adalah berusaha sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dengan kata lain mandiri.
Prinsip dalam hidup ada juga yang menyebutnya dengan Moto. Moto artinya slogan yaitu prinsip yang dipegang agar seseorang, komunitas atau lembaga berada dalam jalur yang tetap dan konsisten dalam prinsip dianut bersama. Orang hidup harus punya moto, slogan atau prinsip. Hidup tanpa prinsip adalah hidup tak terarah, akan mudah terbawa arus, mudah terbawa pengaruh, terombang-ambing oleh gelombang yang tak menentu. Orang-orang yang sukses hidupnya umumnya mempunyai moto atau prinsip yang dipegangnya dan dipertahankannya bahkan hingga mati.

Selasa, 16 September 2014

Planning



Dalam setiap melakukan sebuah hal pasti memiliki tujuan dan juga rencana. Dan rencana atau planning yang ada dalam hidup saya adalah pohon. Kenapa saya bilang pohon, alasannya adalah karena pohon selalu tumbuh dan terus berkembang dan memang seperti itulah rencana saya selalu berkembang dan tumbuh.
Tapi ada satu hal yang sangat saya inginkan untuk dicapai. Bias dibilang cita-cita atau tujuan yang saya inginkan yaitu saya ingin jad seorang penulis. Saya ingin mewujudkan impian saya itu yang ingin menjadi seorang penulis dengan banyak melatih diri menulis tapi saya ingin menjadi penulis novel atau cerita. Dulu pernah punya keinginan untuk menjadi seorang kamikus tapi karena sarana prasarana dan ilmu yang kurang saya jadi agak ragu dan memutuskan untuk lebih memilih menekuni dunia menulis meskipun sama-sama berawal dari kesukaan dan hanya belajar secara otodidak.
Dan mengenai rencana planning saya ke depan semoga saja saya bias mengorbitkan buku novel karangan saya itu dalam dua atau tiga tahun kedepan. Sebenarnya di tahun ini ingin tapi sepertinya saya belum yakin dengan karya saya karena masih ada banyak yang kurang dan perlu perbaikan. Dan juga karena minimnya koneksi dan saya takut jika ternyata karya saya itu memiliki kemiripan dengan karya orang lain. Saya terus berusaha untuk membuat karya yang berbeda dengan karya orang lain tapi saya sering menjadikan karya orang lain sebagai contoh atau patokan untuk karya saya dan mungkin karena itulah yang membuat karya saya menjadi agak mirip dengannya. Dan seperti akar pohon yang kuat memecah kerasnya batu maka saya akan terus berusaha untuk menghasilkan sebuah karya yang bagus dan menurut versi saya sendiri. Amin.
Dan jika cita-cita saya itu bias tercapai saya ingin untuk memberangkatkan orang tua saya ke Makkah dengan hasil jerih payah saya dari menulis itu. Namun saya tahu betul kalau dalam menulis itu tidak akan memberikan hasil yang melimpah seperti apa yang biasa orang katakana tapi saya akan sangat senang jika saya sudah berhasil mencetak buku pertama saya itu walaupun tidak menghasilkan banyak uang. Yang penting saya senang karena itu hanyalah hobi. Dan saya juga tidak mengharapkan kegiatan menulis itu menjadi profesi karena saya akan menjadi guru seperti apa yang diinginkan oleh kedua orang tua saya. Saya juga bias menghajikan kedua orang tua saya dengan jalan yang lain. Banyak jalan ke Roma, sebuah kalimat yang pernah ku dengar. Agak menenangkan mendengar kalimat itu karena satu kalimat itu memberikan sebuah pengharapan yang tak berujung. Dan itu berarti saya juga bisa menemukan banyak jalan untuk mewujudkan semua keinginan saya dan tentunya dengan jalan yang tidak boleh melewati batas-batas yang telah ditentukan (tetap ke jalan yang lurus, pesan seorang ustadz, tapi kalau waktunya belok ya belok lho ya).
Dan rencana yang terakhir, semoga hidup dengan bahagia saja. Seperti apapun keadaannya yang penting hati senang dengan keluarga saya kelak. Amin. Kedua orang tua bahagia dan saya bersama keluarga yang akan saya miliki nanti juga bahagia. Di dunia dan di akhirat. Amin.

CS (Cerita Saya!)




Saya adalah seorang anak perempuan satu-satunya yang ada dikeluarga saya dari dua orang bersaudara dan saya juga anak terkecil dikeluarga. Saya berasal dari sebuah desa yang ada di kecamatan Ngoro yang jauh dari kota kabupaten saya, Jombang. Saya tinggal serumah dengan kedua orang tua saya dan seorang saudara laki-laki saya. Saya sekeluarga menempati sebuah rumah yang berada di dusun Payak Santren. Letaknya berada di bagian paling selatan kabupaten Jombang dan berbatasan dengan  kabupaten Kediri. Namun, desa saya itu cukup luas wilayahnya dibandingkan dengan desa yang berada disekitarnya dan tentu saja penduduknya juga lebih besar dari pada desa-desa yang lain.
Saya dari mulai TK sampai MA hanya bersekolah di sekitar wilayah Ngoro saja tapi tidak ke kecamatannya langsung. Saya TK di desa saya sendiri. Cukup dekat dan sekarang sekolah saya itu sudah banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan waktu saya sekolah dulu. Sekolah TK saya sekarang itu sudah bagus dan ada gerbangnya juga tidak seperti dulu yang bebas masuk kapan saja untuk bermain seluncuran. Kalau sekarang sudah tidak bisa karena gerbangnya ditutup dan dipagar tinggi.
Tidak jauh berbeda dengan sekolah TK saya, sekolah MI saya sekarang juga sudah bagus dan masih berada di desa saya juga. Bahkan sekarang di MI saya itu tengah dibangun sebuah musholla. Setelah enam tahun lengkap saya bersekolah disana saya melanjutkan belajar saya ke jenjang  yang lebih tinggi, yaitu di MTsN Ngrembang.
Kali ini saya sudah tidak bersekolah di desa saya lagi. Saya bersekolah ke tempat yang agak jauh tapi masih dekat dengan desa saya. Ngrembang itu adalah sebuah desa dan karena sekolah MTs itu terletak didesa itu maka namanya jadi MTsN Ngrembang. Walaupun berada jauh dari kota tapi Alhamdulillah masih bias bersekolah di sekolahan negeri.
Kemudian saya melanjutkan lagi sekolah ke MA. Alhamdulillah negeri juga tetapi MA ku itu satu-satunya MA yang sudah negeri yang ada di kecamatan tempatku tinggal yang lainnya masih belum. Meskipun MA ku paling plosok dibanding dengan sekolah lain tapi aku bangga dengan siswa-siswi MA ku yang tidak kalah bersaing dengan siswa-siswi lain yang lebih maju sekolahnya. Dan saya rasa, MA saya adalah tempat belajar yang terbaik (paling bagus) yang pernah saya sekolahi. Ohya, MA saya itu berada di desa Genukwatu makanya bernama MAN Genukwatu.